Senin, 26 November 2012

sawah subak wisata agraris bali


Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.
 Revolusi hijau telah menyebabkan perubahan pada sistem irigasi ini, dengan adanya varietas padi yang baru dan metode yang baru, para petani harus menanam padi sesering mungkin, dengan mengabaikan kebutuhan petani lainnya. Ini sangatlah berbeda dengan sistem Subak, di mana kebutuhan seluruh petani lebih diutamakan. Metode yang baru pada revolusi hijau menghasilkan pada awalnya hasil yang melimpah, tetapi kemudian diikuti dengan kendala-kendala seperti kekurangan air, hama dan polusi akibat pestisida baik di tanah maupun di air.Akhirnya ditemukan bahwa sistem pengairan sawah secara tradisional sangatlah efektif untuk menanggulangi kendala ini.
 Subak telah dipelajari oleh Clifford Geertz, sedangkan J. Stephen Lansing telah menarik perhatian umum tentang pentingnya sistem irigasi tradisional. Ia mempelajari pura-pura di Bali, terutama yang diperuntukkan bagi pertanian, yang biasa dilupakan oleh orang asing. Pada tahun 1987 Lansing bekerja sama dengan petani-petani Bali untuk mengembangkan model komputer sistem irigasi Subak. Dengan itu ia membuktikan keefektifan Subak serta pentingnya sistem ini.
 Pada tahun 2012 ini UNESCO, mengakui Subak (Bali Cultur Landscape), sebagai Situs Warisan Dunia,pada sidang pertama yang berlangsung di Saint Petersburg, Rusia
 Subak adalah sistem pengairan sawah masyarakat Bali yang baru saja ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO. Di Jatiluwih, Tabanan, Bali, Anda dapat melihat dan mempelajari subak dari dekat.
Dengan ditetapkannya subak menjadi warisan budaya dunia, tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat Bali. Hal ini pun menjadi salah satu bukti pesona Bali yang tidak pernah habis. Subak dilakukan di lima kabupaten, salah satunya adalah di Jatiluwih, Tabanan.
 Terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali dan berjarak sekitar dua jam dari Kuta, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Dengan luas lebih dari 400 hektar, tempat ini menawarkan pemandangan sawah yang serba hijau.
Di Jatiluwih, Anda dapat bersantai di warung yang terletak di pinggir-pinggir sawahnya dan melihat kehidupan para petani dari dekat. Hamparan terasering persawahan yang hijau, udara yang bersih, suasana yang tenang, menjadikan tempat ini digemari oleh wisatawan.
Jatiluwih berada di dataran tinggi Gunung Batukaru, menjadikan tempat ini sangat sejuk. Tidak sedikit wisatawan betah berlama-lama di tempat ini dan menginap di penginapan sekitar Jatiluwih.
Sistem pengairan di Jatiluwih menggunakan sistem subak, yaitu pengelolaan saluran air untuk mengairi sawah yang dilakukan secara berorganisasi. Sistem ini pun ternyata telah digunakan sejak ratusan tahun silam oleh masyarakat Bali.
Ternyata, sistem pengairan ini pun sarat akan kekeluargaan dan sikap gotong royong. Subak pun membuat para petani untuk adil dan bersikap bijaksana dalam pengairan sawah.
Tidak hanya itu, sistem subak juga mengajak para petani untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta. Hal ini dapat Anda lihat dari Pura Uluncarik atau Pura Bedugul yang khusus dibangun oleh para petani. Pura tersebut berada di sekitar persawahan sebagai tempat pemujaan untuk Dewi Sri atau simbol kesuburan.
Selain mengenal subak dari dekat, Anda bisa menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di pematang sawahnya. Jangan lupa untuk berfoto, karena Jatiluwih mempunyai julukan sebagai karpet hijau raksasa.
dan saya berharap banyak wisatawan atau turis datang ke sawah subak,khususnya pada saat panen raya,karena akan banyak upacara adat yang sangat menarik untuk dilihat dan juga biasanya banyak warga bali yang bermain layang-layang di sawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar