Minggu, 02 Desember 2012

manufacturing hope ide anak sapi



Nama saya Dhani Bagus Prasetya, saya lulusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Airlangga Surabaya. Saya membaca manufacturing hope yang Bapak Dahlan Iskan di Jawa Pos Senin tanggal 3 November 2012. Masalah anakan sapi.

Ide yang terdapat pada rubrik manufacturing hope tentang permasalahan pengadaan daging sapi sangat luar biasa,yaitu dengan mengikutsertakan BUMN pemilik kebun kelapa sawit untuk melakukan penggemukan anakan sapi karena memiliki sumber nutrisi yang baik untuk anak sapi yaitu daun kelapa sawit, tetapi karena permasalahan bibit anakan sapi yang tersebar di Indonesia serta masalah biaya pengiriman yang mahal dari beberapa daerah ke kebun kelapa sawit milik BUMN yang ada di Sumatra. Dan juga mengikutsertakan lembaga yang berkecimpung dalam urusan sperma sapi yang berkualitas untuk turut serta mengatasi krisis daging di Indonesia.
Menurut pendapat saya krisis daging sapi ini tidak hanya terjadi di satu daerah tetapi banyak daerah. Apabila melakukan ide tersebut di khawatirkan akan terjadi krisis anak sapi di berbagai daerah. Itu juga akan menyebabkan permasalahan kembali. Masalahnya banyak daerah yang tidak mau sapi-sapi berkualitas tinggi dikirim ke daerah luar.
Untuk itu saya menganjurkan kita memiliki satu daerah yang jadi pusat sapi di Indonesia, yaitu dengan memanfaatkan Bali,NTB & NTT sebagai gudang sapi berkualitas. Dimana di daerah tersebut kita jadikan tempat penelitian, pemeliharaan, penggemukan sapi, dan industri daging sapi.
Daerah Bali tersebut dijadikan penilitian yang akan berguna untuk membuat bibit-bibit sapi yang unggul ,vaksin-vaksin sapi untuk tidak mudah terserang penyakit, untuk pembuatan vitamin sapi sehingga membuat nafsu makan sapi  menjadi meningkat dan tentunya dengan bahan-bahan tradisional yang tidak menyebabkan efek samping pada sapi jadi sapi menjadi gemuk alami, penelitian tentang makanan sapi yang diperlukan untuk memenuhi nutrisi sapi, dan juga penelitian tentang kotoran sapi untuk dijadikan pupuk alami dan juga melibatkan akademisi yaitu UNUD sebagai tempat penelitian.
Pemeliharaan sapi daerah NTB,NTT punya banyak sabana dan stepa yang luas dan cocok bagi memelihara sapi, masyarakat di sana juga sudah mengerti bagaimana memelihara sapi yang berkualitas tinggi serta tempat percobaan penelitian yang telah dilakukan di Bali.
Daerah NTB dan NTT juga cocok untuk penggemukkan sapi karena banyak sabana dan stepa di sana. Juga tempat percobaan penelitian yang telah dilakukan di Bali.
Industri daging sapi sambil menunggu pendataan sapi yang dilakukan di Sumatra yang akan memakan waktu sangat lama, dan kebutuhan daging semakin meningkat cara yang terbaik membuat industri daging di daerah NTB, dan NTT. Yaitu melakukan pemotongan daging di daerah tersebut kemudian membuat daging-daging tersebut di awetkan dan di kalengkan sehingga membuat daging tersebut dapat didistribusikan ke seluruh penjuru Indonesia.jadi daging tersebut akan menjadi tahan lama dan praktis untuk pemasaran kita berhubungan dengan industry-industri ritel di tanah air. Selain industri daging kita bisa membuat industri vitamin untuk penggemukan sapi, makanan sapi yang berasal dari bahan-bahan alami yang tidak menyebabkan efek samping serta dijual murah di daerah Indonesia dan pupuk dari kotoran sapi yang mampu ditukar dengan lembar-lembar daun-daun kelapa sawit. Jadi yang dijual ke Sumatra bukan anak sapinya tapi merupakan sperma sapi-sapi yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar