Nama saya Dhani Bagus Prasetya, saya lulusan S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Airlangga Surabaya. Saya membaca
manufacturing hope yang Bapak Dahlan Iskan di Jawa Pos Senin tanggal 3 November
2012. Masalah anakan sapi.
Ide yang terdapat pada rubrik
manufacturing hope tentang permasalahan pengadaan daging sapi sangat luar
biasa,yaitu dengan mengikutsertakan BUMN pemilik kebun kelapa sawit untuk
melakukan penggemukan anakan sapi karena memiliki sumber nutrisi yang baik untuk
anak sapi yaitu daun kelapa sawit, tetapi karena permasalahan bibit anakan sapi
yang tersebar di Indonesia serta masalah biaya pengiriman yang mahal dari
beberapa daerah ke kebun kelapa sawit milik BUMN yang ada di Sumatra. Dan juga
mengikutsertakan lembaga yang berkecimpung dalam urusan sperma sapi yang
berkualitas untuk turut serta mengatasi krisis daging di Indonesia.
Menurut pendapat saya krisis
daging sapi ini tidak hanya terjadi di satu daerah tetapi banyak daerah. Apabila
melakukan ide tersebut di khawatirkan akan terjadi krisis anak sapi di berbagai
daerah. Itu juga akan menyebabkan permasalahan kembali. Masalahnya banyak
daerah yang tidak mau sapi-sapi berkualitas tinggi dikirim ke daerah luar.
Untuk itu saya menganjurkan kita
memiliki satu daerah yang jadi pusat sapi di Indonesia, yaitu dengan
memanfaatkan Bali,NTB & NTT sebagai gudang sapi berkualitas. Dimana di
daerah tersebut kita jadikan tempat penelitian, pemeliharaan, penggemukan sapi,
dan industri daging sapi.
Daerah Bali tersebut dijadikan
penilitian yang akan berguna untuk membuat bibit-bibit sapi yang unggul ,vaksin-vaksin
sapi untuk tidak mudah terserang penyakit, untuk pembuatan vitamin sapi sehingga
membuat nafsu makan sapi menjadi meningkat
dan tentunya dengan bahan-bahan tradisional yang tidak menyebabkan efek samping
pada sapi jadi sapi menjadi gemuk alami, penelitian tentang makanan sapi yang
diperlukan untuk memenuhi nutrisi sapi, dan juga penelitian tentang kotoran
sapi untuk dijadikan pupuk alami dan juga melibatkan akademisi yaitu UNUD
sebagai tempat penelitian.
Pemeliharaan sapi daerah NTB,NTT
punya banyak sabana dan stepa yang luas dan cocok bagi memelihara sapi,
masyarakat di sana juga sudah mengerti bagaimana memelihara sapi yang
berkualitas tinggi serta tempat percobaan penelitian yang telah dilakukan di
Bali.
Daerah NTB dan NTT juga cocok
untuk penggemukkan sapi karena banyak sabana dan stepa di sana. Juga tempat
percobaan penelitian yang telah dilakukan di Bali.
Industri daging sapi sambil
menunggu pendataan sapi yang dilakukan di Sumatra yang akan memakan waktu
sangat lama, dan kebutuhan daging semakin meningkat cara yang terbaik membuat industri
daging di daerah NTB, dan NTT. Yaitu melakukan pemotongan daging di daerah
tersebut kemudian membuat daging-daging tersebut di awetkan dan di kalengkan
sehingga membuat daging tersebut dapat didistribusikan ke seluruh penjuru
Indonesia.jadi daging tersebut akan menjadi tahan lama dan praktis untuk
pemasaran kita berhubungan dengan industry-industri ritel di tanah air. Selain industri
daging kita bisa membuat industri vitamin untuk penggemukan sapi, makanan sapi
yang berasal dari bahan-bahan alami yang tidak menyebabkan efek samping serta
dijual murah di daerah Indonesia dan pupuk dari kotoran sapi yang mampu ditukar
dengan lembar-lembar daun-daun kelapa sawit. Jadi yang dijual ke Sumatra bukan
anak sapinya tapi merupakan sperma sapi-sapi yang berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar